Upacara Peringatan Hari KORPRI ke-48 Tahun 2019

240

BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan Upacara Hari Pahlawan ke-48 Tahun 2019 pada hari Jumat tanggal 29 November 2019  di halaman kantor BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Perwakilan, Dadek Nandemar. Sedangkan para petugas upacara adalah Andi Tenri Dettya Uleng Pangerang selaku Perwira Upacara, Yochie Tria Putra selaku  Komandan Upacara, Maulana Iskak, Ulfandari Yudianti, dan Aan Widyantoro selaku Pengibar Bendera Merah Putih, Supriono dan Kristianus Zega selaku Komandan Regu, Ridho Jati Prawira sebagai Pembaca Doa, Weli Yulianti, Nur Wasilah, dan Mirza Amalia selaku Pembaca Naskah Upacara, Az Zahra Lutfi Prastuti selaku Pemandu Lagu (Dirigen), Romauli Sianturi sebagai Pembaca Acara, Wira Wandi Manurung selaku Ajudan Inspektur Upacara, serta Arunio Ramadito, M. Aldira, dan Romi.

Dalam arahannya, Kepala Perwakilan membacakan Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia selaku Penasihat Nasional KORPRI pada Hari Ulang Tahun ke-48 KORPRI Tahun 2019 yang menyatakan apresiasi terhadap anggota KORPRI yang telah melaksanakan tugasnya di pelosok negeri, pulau terdepan, di kawasan perbatasan dan wilaya terisolir dengan penuh dedikasi dan memstikan negara hadir diseluruh penjuru tanah air. Selain itu, Presiden juga meminta agar menyelaraskan pengelolaan pemerintahan dengan revolusi industry jilid ke-4 dengan cara berebut teknologi, berebut pasar, dan memperebutkan talenta-talenta hebat untuk memajukan negara serta mulai menghilangkan cara-cara monoton dan yang tidak kompetitif agar pelayanan anggota KORPRI dapat lebih cepat dan lebih baik. Pelayanan anggota KORPRI harus dilakukan dengan cara-cara baru, terobosan-terobosan baru disertai dengan kecepatan, kreativitas dan inovasi. Anggota KORPRI harus melakukan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan, menghilangkan pola pikir lama,  kerja linear, kerja rutinitas, dan harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan. Kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas harus dikurangi sehingga produktivitas yang berorientasi hasil  harus dikedepankan dengan memastikan pelayanan,  terealisasikannya program-program pembangunan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat.  Selain itu, Presiden juga mengajak anggota KORPRI untuk merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air dan membina kebhinekaan yang ada di Indonesia sebagai anugerah Tuhan.

Upacara ditutup dengan pembacaan doa bagi anggota  KORPRI agar dalam menjalankan tugasnya dapat dilaksanakan dengan amanah dan penuh pengabdian.