Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju

310

Samarinda – BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember sejak tahun 1928 silam. Tepat pukul 08.00 Wita, seluruh pegawai mengikuti kegiatan upacara di halaman gedung BPK Perwakilan Provinsi Kaltim. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kepala Sekretariat Perwakilan Provinsi Kaltim, Ir. Indra Priyo Suseno S.T., M.AP.

Pelaksanaan upacara kali ini, tampak berbeda. Para petugas upacara adalah para pegawai perempuan, termasuk komandan upacaranya yakni Dwi Afriyanti S.E., M.Si., Ak. Dengan masih mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, peringatan Hari Ibu ini menjadi bentuk penghargaan dan apresiasi kepada perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa sekaligus mendorong masyarakat untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai bidang.

Dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang dibacakan oleh inspektur upacara, di era kekinian pada Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi semua pihak, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. Perjalanan panjang selama 94 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi kaum perempuan, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional, baik jangka menengah dan jangka panjang, maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sampai dengan tahun 2030.

Selain menyanyikan Hymne dan Mars Hari Ibu, sejarah singkat Hari Ibu juga dibacakan untuk mengenang perjuangan para perempuan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia. Di akhir sambutan Sekretaris Perwakilan mengatakan, Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai Ibu maupun sebagai teman seperjuangan yang tidak kenal lelah menjadi arti di manapun berada. (fly)

“Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju”