Info Buku : Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi

35

PenulisMoh. Mahfud MD
PenerbitPT RajaGrafindo Persada
Tahun2011
KotaJakarta
Sinopsis

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, dilahirkan di Madura, 13 Mei 1957, adalah seorang tokoh yang mampu merapatkan jarak antara teori dan praktik. Selain menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara, ia juga memiliki karir dalam tiga poros kekuasaaan negara, yakni Lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif. Ia pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman-HAM pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001); menjadi anggota DPR/MPR selama tahun 2004-2008; serta menjadi Hakim Konstitusi dan kemudian terpilih sebagai ketua Mahkamah Konstitusi sejak tahun 2008 hingga sekarang.
Sebagai akademisi, Mahfud MD sangat produktif dalam mengeluarkan gagasan pemikiran, terutama di bidang Hukum Tata Negara. Ia telah menulis belasan buku dan ratusan makalah serta artikel dalam bidang yang ditekuninya. Selain itu, ia juga menjadi sumber berita yang banyak dirujuk oleh media massa dalam masalah penegakan hukum di tanah air.
Mahfud MD memulai Pendidikan dasar dan menengah pertamanya di Pamekasan dengan merangkap belajar di sekolah negeri dan Madrasah Diniyyah di pondok pesantren al-Mardhiyyah (Waru). Pendidikan menengah atasnya di tempuh di Yogyakarta, yakni Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN). Pada tahun 1978 Mahfud MD masuk ke Fakultas Hukum (Jurusan Hukum Tata Negara) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan melanjutkan ke program pascasarjana (S2) dalam ilmu politik di Universitas Gajah Mada (UGM). Derajat Doktor (S3) dalam Ilmu Hukum Tata Negara diraihnya dari UGM pada tahun 1993 dengan disertasi tenaga politik hukum. Jabatan akademik tertinggi (profesor) diraih Mahfud MD pada tahun 1999, hanya dsalam waktu 12 tahun menjadi dosen di Fakultas Hukum UII Yogyakarta.
Disela-sela kesibukannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tetap aktif mengajar program pascasarjana (S-2 dan S-3) di berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Lampung (Unila), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan lain-lain.